Hewan peliharaan adalah terapis yang hebat bagi pemiliknya.

Hewan peliharaan menemani, mengurangi depresi dan menawarkan hiburan yang tidak tertarik, gangguan dalam menghadapi rasa sakit kehilangan orang yang dicintai atau dalam menghadapi penyakit kronis.

Ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan bermanfaat bagi kesehatan pemiliknya: mereka menurunkan tekanan darah dan memerangi depresi, stres dan kesepian, mereka juga mendorong aktivitas fisik dan meningkatkan kesehatan mental orang dewasa dan anak-anak.

Manfaat hewan peliharaan pada anak-anak

Anak-anak yang bersentuhan dengan hewan mengembangkan keterampilan sosial, meningkatkan empati mereka, meningkatkan harga diri mereka dan belajar pentingnya menghormati, mencintai dan merawat orang lain dan semua ciptaan alam.

Memiliki hewan peliharaan juga membantu anak-anak untuk mengaktifkan imajinasi mereka dan mengembangkan keterampilan psikomotorik mereka ketika mereka bermain, berlari, melompat dan berolahraga di samping hewan. Selain itu, bersenang-senang dengan hewan peliharaan memberikan manfaat emosional dan mental, sehingga anak-anak menghilangkan ketegangan dan stres, melepaskan energi dan memperbaiki suasana hati mereka.

Manfaat hewan peliharaan pada lansia

Ketika orang tersebut tumbuh dewasa, manfaat memiliki hewan peliharaan semakin besar, terutama jika mereka memiliki gangguan kejiwaan seperti depresi atau kecemasan akibat dinamika sosial dan pekerjaan yang berlaku di masyarakat saat ini.

Rebecca Johnson, seorang profesor di University of Missouri di mana mereka menyelidiki interaksi antara manusia dan hewan, memastikan bahwa hewan peliharaan sangat penting bagi manusia sejak dahulu kala, karena mereka banyak menemani dan mengurangi tingkat depresi pada saat krisis, menawarkan hiburan dan pengalihan dalam menghadapi rasa sakit kehilangan, atau sebagai terapi relaksasi dalam menghadapi penyakit. Bahkan, orang sering berbicara dengan hewan peliharaan mereka dan berbagi kesan dan perasaan mereka dengan mereka, sehingga mengurangi kesedihan, kecemasan, kemarahan atau kelelahan.

Zooterapi, terapi psikologis dengan hewan

Kerja terapeutik dengan hewan, yang disebut zooterapi, bukanlah istilah baru. Pada tahun 1792, di Inggris, sebuah pusat penyakit mental didirikan di mana mereka tinggal di ruang terbuka yang bersentuhan dengan alam dan merawat hewan seperti anjing, burung, atau kelinci, untuk meringankan penyakit mereka.

Pada tahun 1977, Organisasi Internasional untuk Interaksi Manusia-Hewan didirikan untuk berbagi penelitian interaksi manusia-hewan dari seluruh dunia. Sejak saat itu, psikologi dan psikiatri secara bertahap menerima bahwa selalu disarankan untuk selalu memiliki hewan peliharaan di rumah, karena kehadiran mereka, selain semua manfaat yang telah disebutkan, mendorong komunikasi dengan keluarga, dan bahkan telah membuktikan bahwa hewan melawan efeknya. autisme dan berfungsi sebagai terapi untuk anak-anak dengan sindrom Down.

Terapi kuda, terapi Lumba-lumba dan terapi hewan

Salah satu terapi hewan yang paling populer adalah terapi Equine, yang menurut National Center for Equine Therapy di Amerika Serikat, menggunakan kuda dalam pengobatan gangguan gerakan yang terkait dengan berbagai patologi neurologis dan neuromuskular seperti cerebral palsy, kecelakaan pembuluh darah otak, multiple sclerosis dan trauma otak.

Terapi lumba-lumba juga merupakan dukungan terapeutik yang sangat diminta. Tujuan dari terapi Dolphin adalah motivasi, meskipun tujuan lain yang berkaitan dengan bahasa membantu, keterampilan motorik dan pemikiran konseptual juga dapat dicapai.

Terapi hewan kecil juga dianjurkan. Berinteraksi dengan kelinci, babi guinea, monyet, anjing padang rumput, tupai, meerkat, anak singa, kura-kura gopher, domba atau kuda meningkatkan suasana hati orang, mengurangi stres dan meningkatkan keterampilan emosional mereka. Selain itu, banyak orang bersantai dengan kehadiran hewan jenis ini: berbagai penelitian telah membuktikan bahwa itu membantu menurunkan tekanan darah.

Merawat hewan peliharaan juga merupakan tanggung jawab

Memiliki hewan peliharaan di rumah atau beralih ke hewan sebagai terapi bermanfaat bagi kesehatan. Meskipun beberapa dokter dan dokter hewan menyarankan untuk menghindari jenis hewan tertentu untuk kehidupan sehari-hari; seperti reptil dan amfibi, karena sering menjadi pembawa bakteri Salmonella, yang dapat membahayakan kesehatan dan kehidupan bayi dan anak kecil. Hewan peliharaan liar seperti monyet, musang atau chinchilla juga tidak dianjurkan, karena dapat berbahaya bagi kesehatan dan bahkan membawa rabies atau bakteri lain.

Akhirnya, harus diingat bahwa, jika Anda memutuskan untuk mengadopsi hewan peliharaan, tanggung jawab atas kesejahteraan hewan itu ada pada pemiliknya. Pemilik harus selalu memastikan keselamatan, kesehatan, dan perawatan yang tepat dari hewan, karena hewan peliharaan dapat menjadi tambahan yang bagus untuk keluarga, selama dirawat.

Related Posts