Kecemasan: apa itu dan bagaimana cara mengatasinya?

Kecemasan adalah salah satu sensasi tubuh yang paling tidak menyenangkan yang bisa dialami seseorang.

Dengan demikian, gangguan panik—gangguan kecemasan—harus segera diobati untuk mencegahnya menjadi kronis dan mengurangi batasan yang mungkin diderita pasien dari perilaku menghindar.

Kecemasan umum biasanya terkait dengan konflik yang bersifat psikologis, seperti masalah sentimental, ekonomi atau profesional. Sebaliknya, dalam serangan panik dianggap bahwa asalnya terkait dengan faktor biologis.

Stres merupakan faktor utama penyebab kecemasan , sehingga selama perawatan akan sangat bermanfaat untuk mempelajari penggunaan teknik relaksasi dan pernapasan yang dapat membantu mengurangi tanda-tanda kecemasan.

                                                                                             

tanda-tanda kecemasan

Ada beberapa cara kecemasan dapat memanifestasikan dirinya: 

  • Gejala umum: keringat berlebihan dan hot flashes 
  • Gejala jantung: seperti palpitasi , takikardia , atau prekordialgia, yaitu nyeri dada. 
  • Gejala pada saluran pencernaan: karena menimbulkan komplikasi saat menelan, sensasi seperti bola di tenggorokan, nyeri epigastrium dan gangguan transit usus, yaitu diare dan/atau sembelit
  • Gejala pernapasan: adalah umum untuk mengamati kesulitan saat bernapas, disertai dengan perasaan mati lemas atau hiperventilasi
  • Gejala neurologis: yang paling umum adalah vertigo , sakit kepala , gangguan tidur , sulit berkonsentrasi, perasaan tidak nyata.

Gejala kecemasan dimanifestasikan dengan gejala fisik dan psikologis 

Perawatan Kecemasan

Intervensi psikoterapi yang digunakan mengikuti garis yang mirip dengan terapi kognitif-perilaku untuk pengobatan depresi. Dengan demikian, fase-fase berikut diikuti:

  1. Pada kunjungan pertama, gejala yang disajikan oleh pasien dianalisis: tingkat keparahan, frekuensi dan situasi yang menyebabkan kecemasan. Pada saat yang sama, pengobatan yang dilakukan pasien juga dievaluasi, atau akan diresepkan jika pasien membutuhkannya. Psikoedukasi adalah dasar untuk pengobatan kecemasan, karena pasien harus menyadari apa yang terjadi padanya dan mengapa.
  1. Elitasi pikiran otomatis , yaitu menggunakan rekaman diri. Terapis mencatat makna yang terkait, sehingga hipotesis selanjutnya dapat dibuat tentang asumsi pribadi. 
  1. Pengurangan obat . Setelah tanda dan gejala kecemasan berkurang, obat penenang secara bertahap dikurangi. Tujuan akhir pengobatan adalah agar pasien dapat menjalani kehidupan normal tanpa perlu obat-obatan. Dalam kasus penyakit jangka panjang, pengurangan obat mungkin tidak efektif. 
  1. Pada fase pengobatan terakhir dan definitif, kunjungan jarak dilakukan untuk memeriksa apakah pasien tetap stabil dan apakah mungkin untuk menghentikan pemberian obat sepenuhnya atau tidak.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kecemasan, konsultasikan dengan spesialis psikiatri .

Related Posts