Kurang nafsu makan: apa yang bisa dan apa yang harus dilakukan

Kurangnya nafsu makan dapat disebabkan oleh situasi sederhana, seperti kehamilan, penggunaan beberapa obat, flu, pilek, cacingan atau kekurangan vitamin dan mineral.

Namun, kehilangan nafsu makan juga bisa muncul dengan kondisi yang lebih serius seperti depresi, penggunaan narkoba, sakit maag, anoreksia nervosa atau kanker.

Ketika kurang nafsu makan disertai dengan gejala lain seperti penurunan berat badan yang cepat, demam atau diare, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan dan menunjukkan pengobatan yang tepat.

Kurang nafsu makan: apa yang bisa dan apa yang harus dilakukan_0

Penyebab utama kurang nafsu makan

Penyebab utama kurang nafsu makan adalah:

1. Masalah emosional atau psikologis

Depresi dan kecemasan, misalnya, adalah masalah emosional yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan sakit perut, sehingga menyebabkan kurang nafsu makan.

Anoreksia nervosa adalah gangguan makan dan psikologis yang menyebabkan hilangnya nafsu makan. Hal ini dikarenakan penderita anoreksia merasa sangat kegemukan dan takut makan sehingga menyebabkan nafsu makan berkurang. Pahami lebih baik apa itu anoreksia.

Apa yang harus dilakukan: penting untuk mencari bantuan dari psikolog dan/atau psikiater yang mungkin menunjukkan perubahan gaya hidup, pengobatan atau psikoterapi untuk mengatasi kondisi tersebut dan dengan demikian meningkatkan keinginan untuk makan.

Penting juga untuk memiliki tindak lanjut dari ahli gizi, untuk merencanakan diet sesuai dengan selera dan kebutuhan nutrisi masing-masing.

2. Kehamilan

Perubahan hormon yang umum terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan beberapa gejala seperti mual, mulas atau muntah, penurunan nafsu makan.

Apa yang harus dilakukan: disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter kandungan, yang mungkin merekomendasikan suplemen atau obat untuk mengurangi mual, seperti dramamine atau plasil, misalnya.

Selain itu, minum teh jahe, makan makanan dingin, dan menghindari makanan berbumbu tinggi adalah pilihan rumahan yang juga membantu meredakan mual saat hamil. Lihat tips lain untuk meredakan mual saat hamil.

3. Verminosis

Verminosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit yang mempengaruhi sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan rasa mual, mual dan kurang nafsu makan. Ketahui gejala cacingan lainnya.

Apa yang harus dilakukan: pengobatan verminosis harus diindikasikan oleh dokter, yang akan menunjukkan perawatan kebersihan dan penggunaan obat-obatan seperti metronidazole, albendazole atau mebendazole, sesuai dengan jenis parasitnya.

Selain itu, beberapa pilihan buatan sendiri, seperti teh adas manis, rue dan mastruz, juga memiliki efek antiparasit, membantu melengkapi pengobatan cacing.

4. Masalah perut

Masalah perut seperti gastritis, refluks atau maag bisa menyebabkan kurang nafsu makan, karena biasanya juga menimbulkan gejala seperti mual, muntah, sakit perut atau rasa terlalu kenyang.

Apa yang harus dilakukan: diindikasikan untuk membuat janji dengan ahli gastroenterologi, untuk mengidentifikasi penyebab hilangnya nafsu makan. Perawatan bervariasi sesuai dengan jenis masalah yang diobati, dan mungkin termasuk penggunaan obat-obatan seperti omeprazole, domperidone, dan antibiotik.

Penting juga untuk menindaklanjuti dengan ahli gizi, yang dapat merekomendasikan makan makanan yang mudah dicerna dan rendah lemak, seperti buah, sayur, dan daging putih, seperti ayam dan ikan. Lihat cara membuat diet untuk gastritis dan maag.

5. Penggunaan obat-obatan

Beberapa obat, seperti fluoxetine, sertraline, topiramate dan tramadol, menyebabkan kurang nafsu makan, mual atau muntah, gejala yang cenderung berkurang setelah masa adaptasi dengan obat tersebut.

Apa yang harus dilakukan: penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang bertanggung jawab atas pengobatan, yang mungkin menunjukkan obat atau suplemen untuk membangkitkan nafsu makan, atau mengganti obat saat ini dengan obat lain yang tidak memiliki efek samping ini.

6. Migrain

Selain menyebabkan sakit kepala, migrain juga dapat menyebabkan mual, muntah dan rasa tidak nyaman sehingga menyebabkan kurang nafsu makan.

Apa yang harus dilakukan: untuk mengobati migrain, dokter mungkin menunjukkan teknik relaksasi, akupunktur dan penggunaan obat untuk meredakan gejala, seperti kortikosteroid, antiemetik, dan obat penghilang rasa sakit.

Selama serangan migrain, dianjurkan juga untuk mengikuti diet dengan makanan yang mudah dicerna, dengan sifat anti-inflamasi dan yang meningkatkan sirkulasi darah, seperti ikan, jahe atau chestnut, misalnya. Lihat cara membuat diet migrain.

7. Kekurangan vitamin dan mineral

Kekurangan vitamin seperti vitamin B1, vitamin B12 dan vitamin D, serta mineral seperti magnesium, seng dan zat besi dapat menyebabkan kurang nafsu makan.

Apa yang harus dilakukan: disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi, yang mungkin merekomendasikan suplemen makanan, sesuai dengan jenis dan tingkat kekurangan nutrisinya. Pelajari lebih lanjut tentang cara mengobati kekurangan vitamin.

Selain itu, ahli gizi juga dapat menunjukkan pola makan yang kaya akan sumber makanan vitamin dan mineral, yang mungkin termasuk biji-bijian, produk susu, buah-buahan dan sayuran.

8. Infeksi saluran pernapasan

Infeksi saluran pernapasan seperti flu, pilek, dan COVID-19 dapat disertai dengan iritasi tenggorokan, hilangnya penciuman atau pengecapan, sehingga menyebabkan kurangnya nafsu makan.

Selain itu, infeksi saluran pernapasan juga dapat menyebabkan mual dan muntah sehingga mengurangi keinginan untuk makan.

Apa yang harus dilakukan: disarankan untuk pergi ke ahli infeksi, atau dokter umum, yang akan mengidentifikasi penyebab infeksi dan menunjukkan pengobatan yang paling tepat untuk setiap situasi, yang mungkin termasuk penggunaan antibiotik dan antiperadangan, misalnya.

Beberapa pengobatan rumahan, seperti teh jahe lemon dan teh guaco madu, juga dapat digunakan untuk meredakan gejala flu. Temukan pengobatan rumahan lain yang membantu mengobati flu.

9. Penyakit kronis

Beberapa penyakit kronis seperti diabetes, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan kanker, dapat muncul dengan hilangnya nafsu makan.

Apa yang harus dilakukan: Penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum agar dapat mengidentifikasi penyebab hilangnya nafsu makan dan memulai pengobatan yang paling tepat. Dengan demikian, adalah mungkin untuk menghindari komplikasi dan memulihkan kesehatan dan nafsu makan.

10. Penggunaan obat-obatan terlarang dan legal

Konsumsi obat-obatan terlarang seperti alkohol, rokok dan obat-obatan terlarang lainnya juga dapat menurunkan nafsu makan. Selain itu, obat-obatan ini juga dapat menimbulkan komplikasi lain, seperti ketergantungan bahan kimia dan berkembangnya gangguan psikologis.

Yang harus dilakukan: Disarankan untuk mengurangi atau menghindari konsumsi zat-zat tersebut. Untuk ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, yang mungkin mengindikasikan psikoterapi, pengobatan, dan perubahan gaya hidup. Lihat bagaimana perawatan kecanduan narkoba dilakukan.

Kapan harus pergi ke dokter

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum ketika, selain kurang nafsu makan, muncul gejala lain, terutama penurunan berat badan yang cepat, karena dapat menyebabkan kekurangan gizi. Selain penurunan berat badan, penting juga untuk mewaspadai gejala lain, seperti peningkatan detak jantung, kelelahan ekstrem, demam, diare, atau muntah.

Related Posts