Perjalanan Menyusui Saya dengan Anak Saya

Perjalanan Menyusui Saya dengan Anak Saya

Seperti yang mereka katakan, ASI adalah makanan terbaik untuk bayinya. Tapi, ‘amrut’ ini tidak mudah didapatkan bagi sebagian bayi. Sambil menggendong bayi saya, saya bisa merasakan sakit yang saya alami di ruang operasi. Berada hampir 12 jam jauhnya dari bayi saya karena keadaan darurat medis, saya tidak dalam posisi untuk menggendongnya dan memberinya makan. Butuh waktu berjam-jam agar ASI keluar dari payudara saya, dan akhirnya ketika ASI datang, itu tidak cukup untuk bayi saya. Saya mencoba memberinya makan setiap 2 jam, tetapi karena saya tidak sehat, bayinya harus diberi susu lain. Oh, aku sangat tidak berdaya!

Setelah keluar dari rumah sakit, persediaan ASI saya lebih baik, tetapi tidak sebanyak yang dibutuhkan bayi untuk memuaskan rasa laparnya. Hari-hari berlalu, dan dalam waktu seminggu saya didiagnosis menderita masalah tiroid, yang karenanya saya harus menjalani pengobatan. Ini semakin mengurangi suplai ASI, dan sekarang bayi saya harus menderita lagi. Segera, nenek saya menyarankan agar saya minum air dal, makan kacang mete, almond, sesendok biji methi, dan apa yang tidak… Tapi tetap saja, suplai susu tidak meningkat.

Saya tidak berdaya, dan bayi itu harus diberi susu paket beberapa kali sehari, dan terkadang di malam hari juga. Tapi, saya bertekad bahwa saya akan memberi susu saya untuk bayi saya. Setelah berkonsultasi dengan dokter, dia berkata bahwa saya harus mengonsumsi bubuk Shatavari dalam susu, yang akan meningkatkan suplai susu. Dan ya, itu benar-benar berhasil. Itu adalah tongkat ajaib yang saya pikir berhasil, sampai saat saya menjalani pengobatan tiroid dan saya harus melanjutkan Shatavari hanya untuk memastikan bayi saya kenyang.

Hari-hari berlalu dengan melanjutkan pengobatan dan diet seimbang, dan bayi saya mendapat susu yang cukup untuknya. Saya masih memiliki kepuasan bahwa ya, saya bisa menyusui bayi saya, dan dia mendapat makanan terbaik di tahun-tahun awalnya.

Penafian: Pandangan, pendapat, dan posisi (termasuk konten dalam bentuk apa pun) yang diungkapkan dalam posting ini adalah milik penulis sendiri. Keakuratan, kelengkapan, dan validitas pernyataan apa pun yang dibuat dalam artikel ini tidak dijamin. Kita tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, atau representasi apa pun. Tanggung jawab atas hak kekayaan intelektual dari konten ini ada pada penulis dan kewajiban apa pun sehubungan dengan pelanggaran hak kekayaan intelektual tetap berada di pundaknya.

Related Posts