Studi kecantikan wajah untuk rehabilitasi mulut

Kecantikan adalah konsep subjektif yang tergantung pada banyak faktor, seperti ideologi, usia, budaya atau agama, etnis atau media, dan lain-lain. Meski begitu, orang Mesir memperkenalkan studi kecantikan wajah berdasarkan garis acuan horizontal dan vertikal, yang menentukan simetri dan keserasian sebuah wajah.

Dengan cara ini, menganalisis proporsi wajah sangat penting untuk memperbaiki mulut, baik dengan veneer gigi maupun dengan mahkota, karena garis referensi ini memungkinkan untuk memiliki ruang tertentu sehingga mulut cocok dengan bagian wajah lainnya. sudut pandang estetika gigi.

proporsi dalam kecantikan wajah

Untuk menganalisis wajah pasien dari sudut pandang frontal, tiga garis horizontal ditarik:

  • Interpupilary: melewati pusat pupil dan merupakan garis referensi horizontal, yaitu, garis horizontal lainnya harus sejajar dengannya.
  • Intercommissural: melewati sudut bibir.
  • Interorbital: melewati alis.

Dari sudut pandang vertikal, garis tengah melewati glabella (ruang antara alis), hidung, philtrum (ruang antara bibir atas dan hidung), dan ujung dagu. Spesialis Kedokteran Gigi menegaskan bahwa semakin terpusat dan tegak lurus dengan garis interpupil, semakin besar proporsi wajah.

proporsi dalam senyuman

Untuk mencapai keselarasan yang menyenangkan dalam senyum pasien, yang terpenting adalah adanya kesejajaran antara bidang gigitan, kontur gusi, dan garis interpupil.

Faktor penting lainnya untuk mendapatkan senyum indah yang proporsional dengan bagian wajah lainnya adalah sepertiga bagian bawah wajah, yaitu mulut, dibagi menjadi tiga bagian yang sama besar:

  • Bibir superior
  • bibir bawah
  • Dagu

Juga, sepertiga bagian bawah harus berukuran sama dengan dua pertiga wajah lainnya agar lebih proporsional.

Related Posts