Apa itu Profil Investor?

Profil investor menentukan berapa banyak modal yang harus diinvestasikan dan berapa banyak yang harus disimpan sebagai uang tunai.

Profil investor adalah cerminan dari tujuan dan sasaran investor. Ini mendefinisikan seberapa besar risiko yang bersedia diterima seseorang dan juga jenis imbalan atau pengembalian yang dia harapkan. Berdasarkan profil ini, investor dan penasihat keuangan dapat bersama-sama menentukan di mana harus mengalokasikan dana, karena setiap kelas aset memiliki tingkat risiko yang berbeda. Profil investor menentukan berapa banyak modal yang masuk ke saham, obligasi, dan kelas aset lainnya, dan berapa banyak yang harus tetap dalam bentuk tunai.

Seorang investor dengan profil investor konservatif mengambil risiko sesedikit mungkin.

Kriteria tertentu menentukan profil investor. Seringkali, penasihat keuangan akan meminta klien untuk mengisi kuesioner profil investor. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi dasar seperti jumlah uang yang tersedia untuk diinvestasikan, kapan dana akan dibutuhkan, untuk apa dana tersebut akan digunakan, dan usia seorang investor. Seorang investor yang hampir pensiun, misalnya, akan memiliki cakrawala waktu investasi yang lebih pendek daripada seseorang yang berusia 20-an atau 30-an.

Cara seorang investor menangani kerugian juga berperan dalam profil investornya. Jika portofolio turun 20% dalam waktu satu tahun dan investor menggunakan ini sebagai kesempatan untuk membeli sekuritas tambahan, toleransinya terhadap risiko tinggi. Namun, jika dia melikuidasi portofolio dan menjual semuanya, ada toleransi risiko yang rendah.

Seorang investor dengan profil investor konservatif mengambil risiko sesedikit mungkin. Pengembalian dalam portofolio konservatif mungkin sederhana, tetapi begitu juga peluang untuk kehilangan uang. Seseorang dengan profil investor cararat memiliki pemahaman yang masuk akal tentang pasar saham dan bersedia mengambil risiko. Seorang investor agresif memiliki pengetahuan lanjutan tentang pasar keuangan dan tidak takut untuk melakukan investasi berisiko. Dia harus mengharapkan tingkat pengembalian tertinggi.

Portofolio akan dibagi berdasarkan tujuan investasi. Obligasi pemerintah cenderung menjadi investasi teraman jika pemerintah yang mendasarinya tidak cenderung gagal membayar utangnya. Obligasi korporasi dapat berisiko karena jika perusahaan gagal membayar pinjaman, investor tertentu mungkin tidak dibayar. Saham bellwether adalah pemimpin industri, dan investor mungkin merasa lebih aman dengan perusahaan dengan pengembalian historis yang terbukti. Saham berisiko adalah saham yang tidak memiliki rekam jejak yang terbukti atau yang telah menunjukkan tanda-tanda pelemahan harga yang berkelanjutan.

Related Posts