Arketipe dalam Sastra
Arketipe adalah motif atau simbol berulang yang mewakili pola universal sifat manusia. Istilah arketipe berasal dari bahasa Yunani arkhetupon yang adalah istilah untuk sesuatu yang dibentuk terlebih dahulu sebagai model. Psikiater Carl Jung berteori mereka sebagai “gambaran mental primitif yang diwarisi dari nenek moyang manusia paling awal, dan seharusnya hadir dalam ketidaksadaran kolektif.” Menurut teori ini, semua manusia memiliki seperangkat preferensi dan harapan tentang cerita. Arketipe membantu penulis untuk memenuhi harapan para pembaca ini. Mereka juga memungkinkan pembaca untuk dengan mudah mengidentifikasi dan berhubungan dengan plot, setting dan karakter cerita . Maka dari itu, mereka juga membawa rasa kebenaran atau realisme ke sastra.
Baca lebih lanjut tentang Arketipe
Bagaimana Arketipe Digunakan dalam Sastra
Dalam sastra, arketipe digunakan sebagai,
- Tipe karakter
- Sebuah pola plot
- Sebuah simbol
- Sebuah ide
- Sebuah tema
- Sebuah gambar
Penulis menggunakan berbagai arketipe dalam karya mereka. Diberikan di bawah ini adalah beberapa contoh umum dari arketipe yang digunakan dalam fiksi.
Karakter Pola Dasar
Pahlawan – Pahlawan adalah protagonis dari cerita. Dia menyelamatkan dunia dari kekuatan jahat. Contoh: Harry Potter, Frodo
Karakter pahlawan dapat dikategorikan lebih lanjut ke dalam berbagai jenis seperti anti-pahlawan, pahlawan tragis, pahlawan romantis, pahlawan prajurit, pahlawan super, dll.
Penjahat – Kekuatan lawan utama pahlawan; dia jahat dan gelap, dan ingin mendominasi/menaklukkan orang lain. Contoh: Voldemort, Sauron
Gadis in Distress – Seorang wanita rentan yang perlu diselamatkan oleh pahlawan. Contoh: Rapunzel, Putri tidur
Mentor – Sosok ibu atau ayah tua yang bijaksana yang mengajar dan membimbing pahlawan; ia sering menjadi panutan atau hati nurani pahlawan. Contoh: Dumbledore, Gandalf
Faithful Sidekick – Teman setia atau pelayan pahlawan, yang membantunya dalam pencariannya. Contoh: Ron dan Hermione, Sam (dalam trilogi “Lord of the Ring”).
Kekasih bernasib sial – Dua kekasih yang terpisah satu sama lain karena beberapa situasi tragis. Contoh: Romeo dan Juliet
Situasi Pola Dasar
- Pahlawan mendapat bantuan tiba-tiba dari kekuatan ilahi atau supernatural. Contoh: cerita Hercules
- Pahlawan memiliki asal-usul yang misterius atau dibesarkan sebagai yatim piatu. Contoh: Harry Potter, Jane Eyre, Oliver Twist
- Pahlawan memiliki sekelompok sahabat yang setia. Contoh: Frodo & persekutuan cincin, Tom Sawyer & teman-temannya
- Pahlawan membuat pidato yang menggugah yang mempengaruhi semua orang. Contoh: Pidato Henry V kepada pasukan
- Pahlawan menjalani ritual peralihan, yang mengubahnya dari individu yang belum dewasa menjadi orang yang dewasa dan duniawi. Contoh: Jem & Scout dalam “To Kill a Mockingbird”, Huckleberry Finn
- Pahlawan menderita luka fisik atau emosional yang tidak dapat disembuhkan. Contoh: Frodo tidak pernah sepenuhnya pulih dari luka fisik dan emosional dari petualangannya.
- Pertempuran antara yang baik dan yang jahat. Contoh: konflik antara pelahap maut dan Ordo Phoenix
Pola Plot Pola Dasar
- Perjalanan mencari ilmu Contoh : novel misteri
- Pencarian untuk pembalasan Contoh: Count of Monte Cristo
- Pencarian identitas Contoh: Identitas Bourne
- Pencarian cinta Contoh: Pride and Prejudice, Sleeping Beauty
Simbol Pola Dasar
Beberapa contoh simbol pola dasar meliputi:
Menara – tempat kejahatan
Contoh: Barad-dûr (menara gelap) dalam trilogi “Lord of the Ring”
Terang vs. Kegelapan – terang melambangkan harapan, kebaikan, dan pengetahuan sedangkan kegelapan melambangkan kejahatan, ketidaktahuan, dan keputusasaan.
Contoh: di “Macbeth” kebanyakan hal jahat terjadi di malam hari, di sampul malam.
Kabut – Kabut bisa menjadi simbol ketidakpastian, kesengsaraan
Contoh: Kabut London dalam novel Dicken
Labirin – Labirin dapat mewakili ketidakpastian atau dilema yang besar; perjalanan menuju kegelapan
Contoh: labirin dalam karya Jorge Luis Borges
Senjata Ajaib – Senjata yang dibutuhkan pahlawan untuk menggunakan kekuatannya atau menyelesaikan misinya
Contoh: Deathly Hollows di Harry Potter
Seperti diilustrasikan di atas dengan contoh, penulis menggunakan berbagai jenis arketipe dalam karya mereka. Tipe karakter, pola plot, simbol, dan setting adalah beberapa arketipe yang paling umum terlihat dalam literatur. Arketipe membantu pembaca untuk mengidentifikasi ide-ide dan konsep-konsep tertentu, dan berhubungan dengan cerita dengan lebih mudah.
Gambar Courtesy:
“Idylls of the King 15” (Domain Publik) melalui Commons Wikimedia