Kanker serviks, faktor risiko dan cara pengobatannya

Kanker serviks , umumnya dikenal sebagai kanker serviks , menyerang 7 dari 100.000 wanita di negara maju. Di negara berkembang, angkanya lebih tinggi. Penyebab utamanya adalah infeksi oleh Human Papilloma Virus (HPV), yang ditularkan secara seksual.

Kanker serviks berkembang sangat lambat. Awalnya, jaringan serviks mengalami beberapa perubahan pada tingkat sel, yang disebut displasia atau prakanker. Lesi ini cenderung menyebar jauh ke dalam jaringan serviks dan berubah menjadi kanker. Begitu mereka mencapai batas serviks, mereka dapat menyerang jaringan di sekitarnya seperti vagina, rektum, kandung kemih, dan akhirnya bermetastasis ke bagian lain dari tubuh.

Gejala kanker serviks

Jenis kanker ini mungkin tidak menimbulkan gejala, terutama pada stadium awal. Ketika gejala muncul, mereka adalah:

  • Nyeri atau perdarahan selama hubungan seksual atau selama pemeriksaan
  • Sakit panggul
  • pendarahan vagina
  • Kebocoran atau pendarahan di luar periode menstruasi

Faktor risiko kanker serviks

Faktor risiko utama untuk jenis kanker ini adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV) . Padahal, virus ini merupakan penyebab lebih dari 90% kanker serviks. Faktor risiko lainnya adalah:

  • Usia dini saat pertama kali melakukan hubungan seksual
  • Jumlah pasangan seksual
  • Jumlah kehamilan
  • Tembakau
  • Penggunaan kontrasepsi oral
  • infeksi HIV

Sitologi serviks-vagina, yang merupakan tes yang dilakukan oleh spesialis Ginekologi dan Obstetri , memungkinkan deteksi infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan lesi prakanker, bertahun-tahun sebelum kanker serviks berkembang.

Pengobatan kanker serviks

Perawatan yang digunakan untuk kanker serviks adalah operasi dan kombinasi radioterapi dan kemoterapi. Penggunaan satu atau lain teknik tergantung pada stadium penyakit, yaitu ukuran tumor, kedalaman invasi dan apakah kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Usia pasien dan keinginannya untuk menjadi ibu juga harus diperhitungkan.

Ada tiga jenis kanker serviks dan dalam setiap kasus jenis pengobatan tertentu harus dilakukan.

  • Karsinoma in situ: Dalam kebanyakan kasus adalah mungkin untuk mempertahankan rahim. Pilihan pengobatan yang berbeda adalah: konisasi, radioterapi internal (brachytherapy) dan histerektomi total.
  • Kanker serviks dini: Perawatan utama adalah histerektomi radikal dengan ekseresis jaringan di sekitar rahim dan kelenjar getah bening panggul. Jika ada faktor risiko, seperti kelenjar getah bening positif, disarankan untuk menerapkan kemoterapi yang terkait dengan radioterapi.
  • Kanker serviks stadium lanjut: Jika kanker serviks telah menyebar ke luar rahim, pembedahan bukanlah pengobatan yang tepat. Kasus-kasus ini harus diobati dengan kombinasi radio dan kemoterapi.

Related Posts