Membesarkan Anak yang Penyayang

Membesarkan Anak yang Penyayang

membesarkan anak yang penyayang

Menjadi baik dan peduli, adalah kebajikan yang dikembangkan selama bertahun-tahun latihan. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai kasih sayang dan kebaikan pada anak-anaknya sejak dini. Mari kita memahami ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ membesarkan anak-anak Anda untuk berbelas kasih.

Kasih sayang akan mengajari anak-anak Anda, bagaimana mengembangkan cinta untuk semua orang, termasuk diri mereka sendiri dan menjalani kehidupan yang bermakna. Itu akan membuat mereka peduli terhadap lingkungan sekitar mereka dan lebih menghargai. Namun, mengalami perasaan kasih sayang tidak datang secara alami pada semua anak. Itu adalah sesuatu yang akan mereka ambil hanya ketika orang-orang di sekitar mereka akan menunjukkan kepada mereka tindakan berbelas kasih dan baik hati.

Seperti yang dikatakan Dalai Lama dengan sangat tepat, “Jika Anda ingin orang lain bahagia, latihlah welas asih. Jika Anda ingin bahagia, berlatihlah welas asih.”

Jika Anda khawatir anak Anda tidak menunjukkan belas kasihan sama sekali, jangan khawatir. Ada bidang studi yang disebut ‘ilmu altruisme’ yang mengungkapkan bahwa semua anak memiliki perasaan kasih sayang yang tersembunyi di dalam diri mereka. Kita hanya perlu menemukan cara untuk menemukan dan memelihara perasaan itu. Mari kita lihat cara bagaimana Anda dapat mengajar anak-anak Anda untuk berbelas kasih:

1. Pemodelan Positif

Rumah adalah tempat terbaik untuk belajar, dan anak-anak cenderung mengamati dan belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk tidak pernah melepaskan kesempatan untuk mempraktikkan tindakan kasih sayang di depan anak-anak Anda. Bantu seorang wanita tua dengan belanjaannya atau menyeberang jalan; periksa kesehatan teman Anda untuk mengetahui seberapa cepat dia pulih.

2. Berikan Peluang

Anak-anak tidak akan belajar kasih sayang, jika mereka hanya mendengar Anda membicarakannya. Mereka harus mempraktikkan belas kasih dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, adalah tanggung jawab Anda untuk membuat mereka mengalami situasi – dengan teman, keluarga, tetangga di mana dia dapat melatih empati, dan memahami perasaan berada di kulit orang lain dalam situasi yang sulit.

3. Akui Kebaikan

Tunjukkan pada anak Anda bahwa Anda memperhatikan ketika seseorang melakukan sesuatu yang bijaksana. Misalnya, jika sebuah mobil memperlambat Anda untuk menyeberang jalan, pujilah pengemudinya dengan mengatakan, “Dia baik hati membiarkan kita menyeberang jalan.” Demikian juga, akui dan pujilah anak Anda dalam tindakan serupa.

Membesarkan Anak yang Penyayang

4. Undang-Undang Kesukarelawanan

Libatkan anak-anak Anda dalam layanan masyarakat. Buat mereka menghabiskan waktu di panti asuhan, panti jompo, dan tempat penampungan hewan selama akhir pekan. Membuat mereka mengalami kehidupan orang lain, akan memicu rasa kasih sayang dan empati dalam diri mereka.

5. Berlatih ‘Memberi’ dan ‘Berbagi’

Selalu dorong anak Anda untuk berbagi sesuatu dengan semua orang di sekitarnya. Jelaskan mengapa dia harus berbagi cokelat dengan temannya. Dorong praktik perbuatan baik dengan menyumbangkan mainan dan pakaian lama anak Anda dan pastikan tentang keterlibatan anak Anda dalam tindakan tersebut.

6. Memelihara Hewan Peliharaan Keluarga

Jelaskan mengapa penting untuk bersikap baik dan ramah kepada hewan. Dan jika memungkinkan, peliharalah hewan peliharaan di rumah. Mengembangkan hubungan dengan hewan, akan membantu anak Anda memahami dan mengembangkan rasa hormat terhadap semua makhluk hidup.

7. Berkebun Welas Asih

Berkebun dapat mendorong belas kasih juga. Bertanggung jawab atas kehidupan tanaman dengan cinta, perhatian, dan kesabaran akan memelihara perasaan kasih sayang pada anak Anda.

Hanya, ketika kita mengakui dan merasa diberkati dengan hidup kita sendiri, kita akan dapat menanamkan nilai-nilai kasih sayang dan kebaikan pada anak-anak kita. Namun, sebelum kita membuat anak-anak menapaki jalan welas asih, penting bagi kita untuk mempraktekkannya terlebih dahulu. Dan, semakin cepat kita mulai melakukannya; semakin cepat kita akan melihat diri kita berdiri sebagai orang tua yang bangga dari anak yang penuh kasih.

Related Posts